"Sepasang Gadis Kembar Artanti Salma Nabila dan Artanti Salwa Nabila: Kisah Kemandirian dan Semangat Meraih Cita-cita

 


Ngrampal, 23 November 2024 – Dari sebuah dusun yang tenang, tepatnya di Dusun Wotan RT 02/01, Bener, Ngrampal, Sragen, tinggal sepasang gadis kembar yang penuh semangat dan kemandirian. Mereka adalah Artanti Salma Nabila dan Artanti Salwa Nabila, alumni SDN Kebonromo 5 Ngrampal, yang telah menjadi contoh nyata tentang kerja keras dan kemandirian, meskipun mereka masih remaja.

Salwa dan Salma, yang lahir pada 17 Mei 2012 di Sragen, memiliki kisah perjalanan yang menarik. Keduanya adalah anak dari pasangan Sigit dan Wartani. Pak Sigit bekerja sebagai satpam di Bank Jateng Cabang Sragen, sementara ibu Wartani bekerja di PT Glory yang berlokasi di Ngrampal. Tak hanya sebagai satpam, Pak Sigit juga memiliki pekerjaan sampingan di rumah, yakni menggarap sawah yang menjadi mata pencaharian tambahan bagi keluarga.

Kisah Kehidupan di Ngrampal

Keluarga Artanti ini tidak lahir dan besar di Ngrampal. Awalnya, Pak Sigit dan ibu Wartani merantau ke Jakarta. Namun, setelah mereka memutuskan untuk memiliki anak, mereka kembali ke Sragen dan tinggal dekat dengan orang tua ibu Wartani. Keputusan ini mereka ambil demi memberikan kehidupan yang lebih dekat dengan keluarga besar.

Meskipun keluarga ini memiliki pekerjaan yang sederhana, mereka selalu menekankan pentingnya kemandirian. Hal ini sangat terlihat pada Salwa dan Salma, yang sejak kecil sudah terbiasa mandiri. Keduanya bahkan tidak ragu untuk naik sepeda ke sekolah, meskipun banyak teman-teman mereka yang sudah naik motor. Kemandirian ini, menurut orang tua mereka, adalah hasil dari pola asuh yang mengutamakan kerja keras dan tanggung jawab.

Hobi dan Kepribadian yang Berbeda

Walaupun mereka adalah kembar, Salwa dan Salma memiliki hobi dan kepribadian yang sangat berbeda. Salwa, sang kakak, sangat suka menulis. Ia memiliki bakat dalam menuangkan ide-ide kreatif ke dalam tulisan, sebuah hobi yang sudah ia tekuni sejak duduk di bangku SD. Di sisi lain, Salma lebih menyukai olahraga, terutama badminton. Ia gemar berlatih dan bermain badminton, baik di waktu luang maupun dengan teman-temannya.

Selain itu, mereka juga memiliki selera makanan yang berbeda. Salwa sangat menyukai sate kambing, sementara Salma lebih memilih masakan Padang. Walau berbeda dalam banyak hal, keduanya tetap kompak dan saling mendukung dalam segala aktivitas.

Harapan dan Cita-cita

Sebagai anak-anak yang mandiri dan penuh semangat, Salwa dan Salma memiliki cita-cita masing-masing. Meskipun mereka masih duduk di bangku sekolah, keduanya sudah memikirkan masa depan dengan serius. Salwa yang senang menulis bercita-cita menjadi pengusaha, sementara Salma, dengan kecintaannya pada badminton, berharap bisa menjadi Komando wanita angkatan Udara.

Kedua gadis kembar ini juga sangat mendalami nilai-nilai keluarga yang selalu mengajarkan mereka untuk bekerja keras, jujur, dan tidak mudah menyerah. Meskipun hidup mereka sederhana, mereka memiliki impian besar yang akan mereka kejar dengan penuh semangat.

Keluarga yang Penuh Inspirasi

Kehidupan keluarga Sigit, terutama Salwa dan Salma, adalah contoh nyata dari bagaimana kemandirian dan kerja keras dapat membentuk pribadi yang tangguh. Di tengah kehidupan yang sederhana di desa, mereka terus berjuang untuk mencapai cita-cita dan tetap menjaga nilai-nilai positif dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan dukungan dari orang tua yang penuh kasih dan disiplin, Salwa dan Salma membuktikan bahwa tidak ada halangan untuk meraih impian, meskipun berasal dari keluarga biasa. Sebagai siswa SMP  N 2 Ngrampal, mereka akan selalu menjadi inspirasi bagi teman-teman mereka dan generasi muda di sekitarnya.

Baca juga kisah kembar part 6 : Dana dan Dani kecil cabe rawit


*Cerita ini berdasar keterangan sekilas dari anak serta berbagai sumber lain, ditulis sebagai pengingat bahwa sekolah pernah ada mereka sebagai kembar dengan fisik identik. juga sebagai cara belajar bagi penulis tentang literasi, menuangkan ide- ide yang muncul sesaat terkait hal yang berkaitan dengan lingkungan sekolah dengan  berbagai isinya agar tidak hilang begitu saja. 

Terimakasih Salwa, Salma, Bapak Sigit, Ibu Wartani dan siswa siswi kelas 7A


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Smp n 2 ngrampal goes to gunung kidul&yogyakarta.

ClassMeeting: Ajang Perlombaan Mengekspresikan Semangat dan Talenta Siswa

Mengapa Harus Menjadi Sekolah Adiwiyata?