Di Balik Nama unik: Safa dan Marwa, Harapan dari Dua Bukit Bersejarah.




Safa Nuraini dan Marwa Anggraini adalah sepasang anak kembar yang lahir pada bulan Maret 2012 di Dusun Bugel, Kebonromo, Ngrampal, Kabupaten Sragen. Mereka adalah putri dari pasangan sederhana, Bpk. Haryanto (36), seorang Driver truk, dan Ibu Sumarni (33), seorang Ibu rumah tangga merangkap pemilik toko di rumah. Kehidupan mereka diwarnai dengan kehangatan keluarga dan kebersamaan.  


Kisah di Balik Nama  

Nama Safa dan Marwa memiliki arti yang sangat istimewa. Haryanto dan Sumarni memberi nama itu sebagai pengingat kepada dua bukit suci dalam sejarah Islam, yaitu Bukit Shafa dan Bukit Marwah. Kedua bukit tersebut melambangkan perjuangan dan kesabaran Siti Hajar dalam mencari air untuk putranya, Nabi Ismail, hingga akhirnya sumur Zamzam muncul sebagai berkah dari Allah. Harapannya, nama itu akan menjadi pengingat agar kedua putri mereka tumbuh dengan semangat untuk menghadapi tantangan hidup dan impian untuk berhaji atau umrah suatu hari nanti.


 Kehidupan Sehari-hari  

Sebagai anak-anak dari keluarga sederhana, Safa dan Marwa tumbuh dengan penuh semangat dan keceriaan. Ayah mereka, Pak Haryanto, sering bercerita tentang pekerjaannya di jalanan sebagai sopir truk, mengantarkan barang dari satu tempat ke tempat lain. Ibu mereka, Bu Sumarni, selalu memastikan keluarga tetap hangat meski sibuk menjaga toko di rumah.  


Safa dan Marwa adalah alumni SD Kebonromo 2 Ngrampal. Di sekolah, mereka dikenal sebagai siswa yang ceria dan kompak. Seperti karakter kembar pada umumnya, kepribadian mereka memiliki kesamaan yang menarik. Meski Safa dan marwa sama-sama pendiam, tapi keduanya teliti, ceria dan penuh semangat. Dan punya hobi yang sama yaitu mereka suka bermain badminton.  


Hobi Badminton  

Sejak kecil, Safa dan Marwa gemar bermain badminton. Setiap sore pada waktu senggang, mereka sering bermain di halaman rumah atau lapangan terdekat. Meski alat mereka sederhana, semangatnya luar biasa. Bagi Safa dan Marwa, badminton bukan hanya olahraga, tetapi juga cara untuk bersenang-senang, belajar bekerja sama, dan menjaga kebugaran.  


Harapan Keluarga  

Haryanto dan Sumarni selalu mengajarkan Safa dan Marwa untuk bersyukur dan bekerja keras. Mereka berharap kedua putrinya dapat tumbuh menjadi anak yang berbakti dan bisa mewujudkan cita-cita keluarga: pergi berhaji atau umrah bersama. Meski hidup sederhana, keluarga ini yakin bahwa dengan doa, usaha, dan semangat, impian itu akan tercapai suatu saat nanti.  


Safa dan Marwa adalah bukti bahwa kebahagiaan tidak harus lahir dari kemewahan, melainkan dari cinta, kebersamaan, dan impian yang dikejar bersama.  

 *Cerita ini berdasar keterangan sekilas dari anak, ditulis sebagai pengingat bahwa sekolah pernah ada mereka sebagai kembar dengan nama menarik. juga sebagai cara belajar bagi penulis tentang literasi, menuangkan ide- ide yang muncul sesaat terkait hal yang berkaitan dengan lingkungan sekolah juga isinya agar tidak hilang begitu saja. 

Terimakasih Safa, Marwa, Bapak Haryanto, dan Ibu Sumarni. 


Baca Kisah si kembar part 1 : Nuri dan Tuwuh

Baca Kisah si kembar part 2 : Isnaina dan Isnaini

Baca Kisah si kembar Part 3 : Marsel dan Marselina

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Smp n 2 ngrampal goes to gunung kidul&yogyakarta.

ClassMeeting: Ajang Perlombaan Mengekspresikan Semangat dan Talenta Siswa

Mengapa Harus Menjadi Sekolah Adiwiyata?