Pemimpin atau manager?
Pemimpin dengan Manager itu tidak sama.
Menurut kamus besar bahasa Indonesia leader itu berarti pemimpin, sedangkan manager adalah pemimpin perusahaan. Apabila melihat definisi di atas pemimpin (leader) itu lebih bersifat umum, pemimpin (leader) tidak diberi batasan-batasan (pengkhususan), berbeda dengan manager, manager juga pemimpin tetapi lebih dikhususkan dalam hal perusahaan.
Sebutan “Pemimpin” dan “Manager” tidaklah perlu dicampuradukan, karena kepemimpinan (leadership) adalah bagian tersendiri dari manajemen. Manager melaksanakan fungsi-fungsi penciptaan, perencanaan, pengorganisasian, memotivasi, komunikasi dan pengendalian. Termasuk dalam fungsi-fungsi itu adalah perlunya pemimpin untuk mengarahkan. Bagaimanapun juga, kemampuan seorang manager untuk memimpin secara aktif akan memengaruhi kemampuannya untuk mengelola, tetapi seorang pemimpin hanya membutuhkan kemampuan untuk memengaruhi perilaku orang lain.
Sebutan lain yang sama dengan pemimpin adalah “atasan, “kepala”. Dalam lingkup publik atau pemerintahan, pemimpin dikenal dengan istilah “Pejabat”, yaitu seseorang yang diangkat untuk menduduki/memangku suatu jabatan. Makanya dikenal sebutan Pejabat Struktural : Eselon I, Eselon II, Eselon III, dan Eselon IV.
Keahlian dan Kompetensi Pemimpin
Para pakar di bidang manajemen khususnya dalam hal membahas kepemimpinan, dalam memandang atau merumuskan keahlian-keahlian atau kompetensi-kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin berbeda-beda, tergantung kepada sudut pandang, cara berpikir dan pengalamannya.
Soejitno Irmin dan Abdul Rochimdalam bukunya “Bekal Minimal Seorang Pemimpin”, memberikan 10 aspek yang harus dikuasai oleh seorang pemimpin yaitu :
1. Memiliki Kharisma, meliputi : perilakunya terpuji, jujur dan dapat dipercaya, memegang komitmen, memiliki prinsip hidup yang kuat, konsisten dengan ucapannya, memiliki ilmu agama yang memadai;
2. Memiliki keberanian, meliputi : berani membela yang benar, berpegang teguh pada pendirian yang benar, tidak takut gagal, berani mengambil resiko, berani bertanggungjawab;
3. Mampu berpidato, tercermin dalam : mampu merangkai kata-kata, mampu menyederhanakan masalah, bicara menarik perhatian, penjelasannya sederhana dan mudah ditangkat, mampu menyentuh nurani, mengetahui selera pendengar, menguasai beberapa bahasa;
4. Mampu mempengaruhi orang lain, dapat dilihat dari : membuat orang lain merasa penting, membantu kesulitas orang lain, mengemukakan wawasan dengan cara pandang positif, tidak merendahkan orang lain, siap menjadi sukarelawan, memiliki keahlian atau kelebihan;
5. Mampu membuat strategi, tercermin dalam : menguasai medan, memiliki wawasan luas, berpikir cerdas, kreatif dan inovatif, mampu melihat masalah secara komprehensif, mampu menyusun skala prioritas, mampu memprediksi masa depan
6. Memiliki moral yang tinggi, dapat dilihat dari : tidak mau menyakiti orang lain, menghargai siapa saja, bersikap santun, tidak suka konflik, tidak mau memiliki yang bukan haknya, perkataannya terkendali, tindak-tanduknya senantiasa menjadi contoh;
7. Memiliki rasa humor, tercermin dalam : murah senyum, mampu memecahkan kebekuan suasana, mampu menciptakan kalimat yang menyegarkan, setiap masalah dihadapi dengan wajah ceria, kaya akan cerita dan kisah-kisah lucu, mampu menempatkan rasa humor pada situasi yang tepat;
8. Mampu menjadi mediator, tergambarkan dalam : berpikir secara positif, setiap ada masalah mampu berada di tengah, memiliki kemampuan melobi, mampu mendudukkan masalah secara professional, mampu membedakan kepentingan pribadi dan kepentingan umum;
9. Mampu menjadi motivator, tercermin dalam : memiliki kepedulian terhadap orang lain, memberikan nasihat, mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran, menyakinkan orang lain, mengerti keinginan orang lain, mampu menempatkan diri;
10. Mampu mengendalikan diri, tergambarkan dalam : menjadikan hati nurani sebagai pelita hidup, mampu membedakan antara yang haq dan yang bathil, mampu mengendalikan emosi, tidak serakah, tidak takabur, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Kesimpulan
1. Sesungguhnya setiap manusia dilahirkan menjadi PEMIMPIN, karena anda telah menjadi pemenang diantara 200 juta sel sperma dan setiap manusia akan diminta pertanggungjawabannya atas apa yang dipimpinnya;
2. Setiap manusia adalah pemimpin pada hakikatnya;
3. Problematika yang muncul di dunia ini, juga menjadi penyebab munculnya pemimpin;
4. Leader adalah pemimpin yang masih umum, sedangkan manajer itu pemimpin yang khusus pada perusahaan meski pandangan ini sering di balik;
5. Sebelum orang memimpin dalam lingkup luas atau besar, ia harus bias memimpin dalam lingkup kecil yaitu mulai dirinya, keluarganya, kantornya, perusahaanya hingga Negara;
6. Pemimpin harus bisa mensejahterakan pengikutnya dan tidak mementingkan dirinya sendiri, serta tidak merugikan orang lain dan lingkungan sekitarnya;
7. Segala masalah yang muncul merupakan tantangan tersendiri bagi seorang pemimpin dan manajer.
Daftar Pustaka :
1. Aam Amiruddin, Kunci Sukses Meraih Cinta Ilahi, Khazanah Intelektual, 2009;
2. Abdul Rochim & Soejitno Irmin, Bekal Minimal Seorang Pemimpin, Penerbit Selaras, 2008;
Komentar
Posting Komentar